E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Lama-kelamaan e-learning berkembang menjadi pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi web dan internet. E-learning telah menjadi hal umum di negara-negara maju, karena dianggap lebih efektif, efisien serta hemat. Karena pelajar tidak perlu datang jauh-jauh ke tempat pembelajaran. Terutama bagi orang-orang tua yang ingin kembali belajar.
Penggunaan internet sendiri sebenarnya bukan hal asing lagi di Indonesia, karena terbukti melalui sebuah situs survey, Indonesia menduduki peringkat ke-13 sebagai negara pengakses internet terbanyak. Perguruan-perguruan tinggi pun sudah banyak yang memanfaatkan teknologi internet dalam hal pengurusan administrasi kemahasiswaannya, misalnya mencetak KRS, jadwal kuliah, bahkan meng-upload materi kuliahnya di situs-situs resmi perguruan itu sendiri.
Beberapa sekolah dasar dan menengah swasta bahkan memberikan kisi-kisi soal dalam situs mereka untuk dapat langsung dikerjakan dan dinilai secara langsung dari situs mereka. Namun apakah peran guru dapat digantikan oleh kehadiran teknologi internet ini?? Karena beberapa orang percaya bahwa perkembangan teknologi internet akan membuat siswa belajar secara mandiri tanpa harus bertemu guru. Tetapi apakah kehadiran teknologi internet ini akan benar-benar mengeser peran manusia sebagai guru?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar