Minggu, 09 Mei 2010

Anekdot Polisi

Beberapa bulan belakangan ini POLRI emang lagi sering jadi topik pembicaraan and berita. Mulai dari polisi vs orang kena tilang (yang udah jadi rahasia umum), sampai buaya vs cicak yang heboh di facebook and media-media.

Apalagi sejak ada peraturan wajib pake helm SNI. Kayaknya makin banyak aja tu pengendara yang BT kalo liat polisi (motorist khususnya). Malah salah seorang temen gw pernah bilang tarif “tilang helm non SNI” Rp 20.000, gw baru tau tilang ada tarifnya. “Jadi kalo lo ngga pake helm SNI terus ketemu polisi, siapin aja 20.000 demi perdamaian”, gitu kata temen gw. Orang indonesia emang cinta damai, saluuuut...

Tapi apa ngga terlalu kejam ya kalau gara-gara beberapa oknum polisi yang ‘begitu’, semua polisi jadi ikut tercemar. Kan kasian polisi yang ‘bersih’ (mudah-mudahan masih ada). Seperti satu anekdot yang pernah saya baca di Majalah Berita Indonesia. Jadi begini ceritanya...

***
Ada seorang anak yatim piatu yang mau banget punya sepeda, dan anak itu terus berdo’a. Tidak cukup hanya dengan berdo’a, anak itu pun mencoba untuk menulis surat pada Allah. Begini kira-kira isi suratnya.



Dan dia mengirimkan surat tersebut via pos.



Tukang pos yang melihat surat tersebut merasa bingung dan kasihan, maka dia mengantarkan surat tersebut ke kantor polisi. Para polisi yang membaca surat tersebut merasa kasihan pada si anak dan dengan niat hati yang tulus mereka mengumpulkan uang untuk diberikan pada anak tersebut, tapi uang yang terkumpul hanya Rp 980.000. Kemudian salah seorang dari polisi tersebut mengantarnya langsung pada si anak dan berkata uang tersebut dari Allah.


Betapa senangnya tuh anak mendapat kiriman duit dari ‘Allah’ buat beli sepeda. Tapi begitu dia melihat uangnya ngga pas Rp 1.000.000, anak itu jadi kecewa dan mengirim surat kedua untuk Allah lewat pos, yang langsung di antarkan ke kantor polisi oleh pak pos yang baik itu. Tapi ternyata isi surat kedua tersebut singkat saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar